Scroll untuk baca artikel
Berita

PLTS Terapung Cirata Cuma Makan Lahan Waduk 4%

502
×

PLTS Terapung Cirata Cuma Makan Lahan Waduk 4%

Sebarkan artikel ini

TEGALPOS.COM – Jakarta – Kementerian Energi juga Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 Mega Watt peak (MWp) baru memakai sebesar 4% permukaan Waduk Cirata.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut PLTS Terapung Cirata yang itu digadang sebagai PLTS Terapung terbesar dalam area Asia Tenggara (ASEAN) dan juga juga terbesar nomor tiga dunia ini “cuma memakan” lahan waduk seluas 200 hektare.

“Ini kan surface utilization untuk energi sudah jalan. Yang di area dalam situ (PLTS Terapung Cirata) belaka baru dipakai 200 hektar, itu kira-kira 4% dari surface,” jelasnya saat ditemui dalam tempat Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/11/2023).

Dia menyebutkan, total permukaan yang dimaksud digunakan dapat dimanfaatkan dari waduk hal hal itu adalah 20%. Arifin mengatakan, nantinya pihaknya akan menggalakkan pemanfaatan waduk hal yang disebut untuk PLTS terapung hingga mencapai lima kali lipat dari kapasitas terpasang saat ini 192 MWp.

“Jadi kalau 20%, mampu 5 kali lagi. Itu nanti kita dorong supaya mampu jalan. Kalau sudah jalan, sekalian konsentrasikan pada situ,” tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLTS Terapung Cirata mampu untuk melistriki sebanyak 50 ribu rumah tangga. PLTS hal itu saat ini mempunyai kapasitas 192 Mega Watt Peak (MWp) yang dimaksud mana mana tenaga kerja dan juga juga UMKM lokal pun mengambil bagian menjadi bagian dari konstruksi proyek ini.

“PLTS Apung Cirata sebesar 192 mw mampu melistriki 50 ribu rumah tangga dengan energi bersih. Ini adalah arahan presiden RI juga juga dilaksanakan Menteri ESDM,” jelas Darmawan dalam tempat sela acara peresmian PLTS Apung Cirata, Purwakarta, Kamis (9/11/2023).

Darmawan menyebutkan proyek kerja sebanding antara PLN melalui PLN Nusantara Power (51%) juga perusahaan jika Uni Emirat Arab (UEA) yakni Masdar (49%).

“Maka ini adalah kerja serupa internasional dalam rangka berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca kemudian mengurangi perubahan iklim,” tambahnya.

Selain itu, dia mengatakan bahwa produksi listrik sebesar 192 MWp yang disebut akan disalurkan ke gardu milik PLN yang tersebut sanggup masuk ke dalam transmisi listrik Jawa-Bali.

“Kemudian kami sambungkan dalam gardu induk kami yang dimaksud hal itu kami naikkan jadi 150 ribu volt atau KV kemudian masuk ke transmisi Jawa-Bali. Artinya ini dikonsumsi rumah tangga maupun industri,” tandasnya.

PLTS ini mempunyai luas 200 hektare, yang hal itu dibangun di tempat area atas Waduk Cirata yang digunakan yang disebut berlokasi di area tempat tiga Kabupaten Jawa Barat, yakni Purwakarta, Cianjur, juga Bandung Barat. Pembangunan proyek ini sudah berjalan sejak 2021.

PLTS yang akan memberikan kontribusi terhadap target netral emisi karbon atau Net Zero Emissions (NZE) sebesar 245 Giga Watt hour (GWh) per tahun serta menekan emisi karbon 214.000 ton CO2 per tahun.

Harga listrik dari PLTS Terapung Cirata ini sebesar 5,8 sen US$ per kilo Watt hour (kWh). Dalam pembangunannya, melibatkan komunitas lokal sebanyak kurang tambahan 1.400 pekerja dari komunitas lokal sekitar proyek kemudian UMKM.

SUMBER CNBCINDONESIA.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *