Scroll untuk baca artikel
Berita

Dianggap Mampu Tekan DBD Sebesar 87 Persen, Sudinkes Jakbar Bakal Sebar Nyamuk Wolbachia

1294
×

Dianggap Mampu Tekan DBD Sebesar 87 Persen, Sudinkes Jakbar Bakal Sebar Nyamuk Wolbachia

Sebarkan artikel ini

TEGALPOS.COM – Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat akan datang menyebar nyamuk pembawa bakteri wolbachia pada awal Desember 2023 mendatang. Hal itu diimplementasikan guna pencegahan gerhadap wabah demam berdarah dengue (DBD)

Kasudinkes Jakarta Barat, Erizon Safari, mengatakan nyamuk pembawa bakteri wolbachia dinilai mampu menekan bilangan bulat penyebaran DBD.

Bakteri alami yang mana tumbuh pada nyamuk walbachia bisa saja melumpuhlan virus dengue yang digunakan ada pada nyamuk aedes aegypti sehingga dapat menekan resiko penyebaran DBD.

Meski demikian, penyebaran nyamuk walbachia tinggal menunggu kesepakatan antara Wali Kota Jakbar dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Kami lagi finalisasi draf MoU antara bapak Wali Kota dengan Kementerian Kesehatan. Insya allah mampu segera dituntaskan serta awal Desember seluruh rencana mampu dirilis,” kata Erizon saat dikonfirmasi, Jumat (17/11/2023).

Erizon mengatakan pihaknya hingga saat ini masih melakukan sosialisasi kepada perangkat kota yang digunakan berada dibawah naungannya, seperti camat, lurah dan juga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain untuk menyamakan persepsi mengenai penerapan teknologi penanganan DBD menggunakan nyamuk wolbachia.

“Intinya nanti kami akan meletakkan ember-ember yang dimaksud berisi telurnya nyamuk mengandung wolbachia ini di tempat sekolahan, perkantoran, perumahan, dan juga lain-lain,” kata Erizon.

Erizon juga mengklaim penanganan DBD dengan nyamuk wolbachia terbukti 87 persen efektif saat diuji coba pada beberapa wilayah, seperti Bantul, Sleman juga Yogya.

“Karena sudah terbukti menurunkan sampai 87 persen maka diimplementasikan di dalam lima kota,” kata Erizon.

Sebelumnya, Erizon mengungkapkan kasus DBD dalam Jakarta Barat selama Januari hingga Agustus 2023 mengalami fluktuasi, namun cenderung menurun.

Pada Januari ada 132 kasus, Februari 94 kasus, Maret 105 kasus, April 125 kasus, Mei 95 kasus, Juni 80 kasus, Juli 66 kasus, juga Agustus 39 kasus.

SUMBER SUARA.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *