Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Awal remaja adalah waktu yang dimaksud tepat untuk kenal perawatan dermis

259
×

Awal remaja adalah waktu yang dimaksud tepat untuk kenal perawatan dermis

Sebarkan artikel ini

TEGALPOS.COM – DKI Jakarta –

Sejumlah dokter kulit, menyikapi tren perawatan epidermis yang mana kian menjamu dikarenakan peluncuran media sosial,  menilai usia awal remaja adalah waktu yang tersebut tepat untuk mengenal juga menerapkan perawatan kulit

"Masa praremaja hingga awal remaja, kira-kira antara usia 10-14 tahun, adalah waktu yang dimaksud tepat untuk memperkenalkan rutinitas perawatan epidermis karena, pada usia ini, anak-anak mulai memahami pentingnya kebersihan lalu perawatan pribadi sehingga cenderung lebih banyak memahaminya, menerima gagasan untuk menjaga diri merekan sendiri," kata Dokter lapisan kulit bersertifikat di tempat Marmur Medical Rachel Westbay, MD, FAAD, disiarkan laman Popsugar, Rabu, waktu setempat.

Survei tentang remaja yang tersebut diadakan Piper Sandler menunjukkan keseluruhan pengeluaran kategori kecantikan meningkat 23 persen dibandingkan tahun lalu juga perawatan kulit, khususnya, sudah bertambah 19 persen.

"Tidak ada kata terlalu muda untuk menggunakan item perawatan dermis yang tepat jikalau diperlukan,” kata dokter dermis bersertifikat di area Scottsdale, Arizona, juga pendiri merek perawatan lapisan kulit remaja BTWN Brooke Jeffy , MD.

 
Meskipun tidaklah ada panduan yang universal, para dokter setuju bahwa tujuan perawatan dermis adalah untuk menjaga lapisan kulit tetap saja bersih juga terlindungi. Itu berarti menggunakan pembersih (dan penghapus riasan di area di malam hari hari jikalau ada), perawatan jerawat dengan asam salisilat atau benzoil peroksida apabila diperlukan, pelembab, lalu tabir surya.
 
"Jika seseorang remaja mempunyai jerawat yang tersebut lebih tinggi parah, saya sarankan mereka menemui dokter dermis bersertifikat untuk pemeriksaan tambahan mendalam kemudian perawatan khusus yang dapat mencakup campuran hasil yang mana dijual bebas juga dengan resep," kata dokter dermis Corey L. Hartman.
 
Penggunaan serum mewah, masker wajah, juga material terlibat sangat tiada disarankan bagi remaja. Banyak dari produk-produk itu miliki formulasi rumit yang dimaksud dikemas dengan bahan-bahan kuat yang bukan kondusif untuk lapisan kulit muda.

Hartman menyatakan remaja bukan perlu mulai menggunakan material berpartisipasi itu sampai berusian 20 tahunan.
 

“Remaja tidaklah perlu menggunakan serum vitamin C, retinoid untuk tujuan anti-penuaan, pengelupas lapisan kulit kimia seperti asam alfa hidroksi, atau sebagian besar toner, serum, dan juga masker yang digunakan sedang tren pada TikTok,” Westbay.

Terlalu dini menggunakan bahan-bahan terlibat untuk perawatan lapisan kulit menghasilkan remaja berisiko mengalami berbagai kesulitan kulit, seperti iritasi, dermatitis kontak alergi, kekeringan umum, sensitivitas, juga bahkan peningkatan jerawat. Ketakutan lainnya adalah peradangan terus-menerus pada epidermis sebenarnya dapat berdampak negatif terhadap kolagen juga menyebabkan iritasi pada pelindung kulit.

Selain risiko kerusakan kulit, kesulitan lapisan kulit juga dinilai bisa saja belaka mengganggu kemampuan fisik mental. Pakar menilai pada waktu ini banyak orang dewasa yang tersebut kesulitan menghadapi standar kecantikan yang bukan realistis yang dimaksud ditetapkan oleh sektor serta media sosial.

Dengan begitu berbagai anak yang digunakan mengikuti keyakinan itu pada usia dini, sangat kemungkinan besar hal ini akan berdampak jangka panjang pada nilai diri.

 
“Generasi ini, khususnya, miliki semacam dismorfia tubuh juga obsesi umum terhadap dermis juga perawatan dermis hingga saya benar-benar prihatin terhadap segelintir pasien saya. Hal ini diperburuk dengan meluasnya penyelenggaraan filter pada foto," kata Westbay.
 
Niat di dalam balik kepentingan itu penting lalu harus dipertimbangkan sebanding beratnya dengan rutinitas itu sendiri.

“Sangat menyenangkan mengamati anak-anak muda menaruh perhatian pada epidermis mereka, tapi saya ingin mereka itu melakukannya demi kemampuan fisik merekan secara keseluruhan – tidak lantaran merek merasa perlu tampil seperti pemengaruh atau selebriti favorit mereka,” kata Hartman.

SUMBER ANTARNEWS.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *